"monggo mas mbak batike murah, cuma 30 ribuan..."," obral kaos dagadu mas buat oleh oleh dari jogja.."monggo mas oleh olehnya dari jogja, masih boleh ditawar kok mas."
Kira kira seperti itulah suasana ketika kita berjalan menyusuri sepanjang jalan Malioboro, suara hangat dari para pedagang yang menawarkan daganganya seakan menjadi soundtrack sehari hari di Malioboro. Rasanya sudah sangat lama saya tak merasakan suasana seperti ini, keramah tamahan pedagang disini seperti sudah menjadi ciri khas dari Yogyakarta yang memang terkenal dengan penduduknya yang ramah kepada semua orang.
Sore itu saya memutuskan untuk menikmati suasana di Malioboro sambil mencari objek menarik untuk memenuhi memory kamera dan menghabiskan sisa roll kamera analog saya ( yang sampai sekarang belum sempat saya cetak).
Berbelanja di Malioboro
Sendal Murah Khas Malioboro
Aneka Macam Tas juga ada Disana
Mau Kaos Lukis Wajah juga ada
Ayo ndang Laku Daganganku
Melukis diatas Piring
Dibutuhkan Karyawati, bukan Lelaki
Kaos Dagadu cuma 15 ribu ?
Sebenarnya masih banyak foto foto yang saya ambil sore itu, namun karena roll filmnya belum sempet saya cetak ini dulu yang dapat saya pajang disini. Sore itu saya tutup dengan makan sate ayam di depan benteng vredeburg. Malioboro, banyak hal yang akan selalu membuatku rindu akan pesonamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar