Sudah sering kita mendengar ungkapan bahwa mahasiswa adalah “agen of change” atau agen perubahan. Layaknya sebuah motor yang yang tak pernah kehabisan bensin terus menderu menyuarakan suara kebenaran. Jiwa muda yang membara menjadi modal utama menyuarakan rintihan dan tangisan rakyat kecil yang selalu tertindas. Sikap kritis dan idealis menjadi ciri khas pergerakan mahasiswa dalam membawa perubahan. Lengsernya Soekarno dan Soeharto menjadi bukti kongkrit betapa hebatnya peran mahasiswa dalam membawa perubahan!
Namun itu adalah masa lalu, masa dimana mahasiswa benar-benar mampu memainkan peran sebagai agen perubahan. Dewasa ini sangat sulit melihat hasil kongkrit dari pergerakan mahasiswa, aksi demonstrasi hampir selalu hanya berakhir dengan baku hantam, media massa sepi dari tulisan para agen perubahan. Sosok mahasiswa kritis dan idealis seperti Soe Hok Gie seakan hilang ditelan ribuan mahasiswa yang memilih menjadi aktor apatis. Tulisan kritis macam “Catatan Seorang Demonstran” seakan tergusur oleh gosip dan berita para artis. Lalu dimanakah para aktor yang mengaku agen perubahan itu bersembunyi? Apakah jiwa kritis mereka telah lenyap tergantikan jiwa baru yang berbunyi apatis? Atau memang peran mahasiswa jaman sekarang hanya sekedar mengejar IPK tinggi kemudian lulus mendapatkan pekerjaan yang layak sementara disekitar mereka rakyat miskin masih menangis kelaparan? Jika memang seperti itu di mana makna title “Mahasiswa” dalam diri mereka? Di mana perbedaan istilah mahasiswa dengan siswa jika hanya itu peran yang dapat dilakukan?

Maju terus Mahasiswa Indonesia!
Referensi
sumber foto :